Ghozali Everyday Raih untung 1,7 Milyar, Begini rincian untung yang diperoleh Ghozali Everyday

sumber : https://katadata.co.id/

Ghozali Everyday memperoleh Rp 1,7 miliar dengan menjual NFT atau token non-fungible dalam bentuk selfie. Manfaat ini berasal dari berbagai sumber.

Presiden TokoMall Thelvia Vennieta menjelaskan, pria bernama asli Sultan Gustav Al-Ghazali ini menjual selfie NFT di pasar OpenSea. Keuntungan dari penjualan berasal dari dua sumber.

Pertama, penjualan awal. Ghozali Everyday NFT dijual dengan harga sekitar $3 atau sekitar Rp43.000.

Pria berusia 22 tahun ini menjual 933 selfie NFT di OpenSea. Jika dihitung, ia akan menerima sekitar 40 juta rupiah.

Namun, komisi 2,5% atau komisi penjualan di OpenSea akan dibebankan pada transaksi awal.

Kedua, dari hak cipta di OpenSea. Ini didapat setelah beberapa selfie NFT Ghozali Everyday dijual kembali oleh pembeli pertama.

“Berkat momentum dan kekuatan masyarakat, banyak pihak yang membeli NFT dari Ghozali dan menawarkannya kepada pembeli kedua dan ketiga dan seterusnya kepada pembeli dengan harga lebih tinggi,”

Volume penjualan NFT Ghozali Everyday yang berkelanjutan telah mencapai lebih dari Rp 12 miliar. Sementara itu, OpenSea membebankan royalti maksimum kepada penjual awal, yaitu 10%.

Baca Juga:  P2P Lending: definisi, cara kerjanya dan manfaat P2P Lending

Mengutip dari situs OpenSea, NFT dapat dijadwalkan agar setiap transaksi termasuk ekuitas. Hal ini memungkinkan pembuat konten seperti Ghozali untuk dihargai dalam beberapa cara.

Jika dihitung, pendapatan royaltinya bisa sekitar Rp 1,5 miliar.

“Oleh karena itu, total pendapatan Ghazali didapat dari harga awal Ghazali sekitar $3 per karya ditambah perhitungan royalti,” kata Thelvia.

Di saluran YouTube Deddy Corbuzier, Ghazali mengaku telah menerima pendapatan NFT sebesar Rs 1,7 miliar di Ethereum. “Saya menjual beberapa Ethereum lagi sebesar 39 juta jika dirupiahkan. Ini untuk penggunaan pribadi,” katanya.

Dia mengatakan, pendapatan tersebut akan digunakan untuk menjual ekuitas NFT. “Dulu modal mint. Ada biaya untuk mengunduh di OpenSea.”

Distorsi NFT adalah pencipta mendaftarkan karya seni di ekosistem blockchain. Ini mencegah duplikasi dan memudahkan untuk mendapatkan karya seni.

Penjual NFT OpenSea harus membayar biaya yang disebut gas fee. Pengguna mengklaim biaya ini untuk mengimbangi kekuatan komputasi dalam transaksi di blockchain Ethereum.

Selain itu, uang hasil penjualan selfie NFT akan diinvestasikan untuk mewujudkan mimpinya. Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang ini ingin bekerja di studio animasi dan kemudian memiliki perusahaan sendiri.

Baca Juga:  Tren Blockchain pada 2022: Launchpad, Play2Earn Games, NFT, dan Metaverse

 

 

 

sumber : https://katadata.co.id/

Originally posted 2022-01-18 17:56:12.

Check Also

P2P Lending: definisi, cara kerjanya dan manfaat P2P Lending

Perkembangan teknologi saat ini telah mempengaruhi berbagai sektor kehidupan, termasuk keuangan. Hal ini dikarenakan kemajuan …